Kamis, 30 Juli 2009

KAPOLDA RIAU TINJAU KEAMANAN MENJELANG PILPRES KE SIAK

Kapolda Tinjau Persiapan Pengamanan Pilpres 2009 ke Siak.
Dalam pengamanan menjelang Pilpres Kapolda Riau Brigjen Pol Adji Rustam Ramdja, turun langsung ke Siak untuk meninjau sejauh mana persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah setempat untuk menghadapi pilpres nanti

Pertama Kali ke Siak

SIAK, TRIBUN- Untuk mengetahui kesiapan kepolisian di tiap daerah di Riau dalam mengamankan pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Kapolda Riau, Brigjen Pol Adji Rustam Ramdja melakukan kunjungan ke Mapolres Kabupaten Siak. Sebelum ke Siak, Kapolda beserta rombongan melakukan kunjungan yang sama ke Mapolres Bengkalis.Kehadiran Kapolda Riau di Siak disambut oleh beberapa pejabat. Baik jajaran kepolisian maupun Pemkab dan Upikab Siak. Seperti, Kapolres Siak, Drs AKBP Hisbullah,Sekda Siak Drs H Adli Malik serta Ketua Pengadilan Negeri Siak Aswijon SH MH.Setelah berlabuh di Pelabuhan Lasdap Siak, rombongan lalu berangkat menuju Mapolres Siak di Kecamatan Dayun.

Selain memeriksa kesiapan pasukan dalam menghadapi Pilpres, kunjungan Kapolda Riau ini juga bertujuan untuk meresmikan Masjid Polres Siak yang ada di komplek Mapolres Siak. Masjid ini dibangun oleh Polres Siak dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Siak.Kapolda Riau Brigjen Kol Adji Rustam Ramdja dalam sambutannya menyampaikan, selama tiga bulan menjabat di Riau, inilah kali pertama ia berkunjung Kabupaten Siak. Termasuk juga beberapa polres di kabupaten lain.
Kunjungan ini, terangnya, dilakukan terkait pelaksanaan Pilpres yang akan digelar bulan Juli mendatang. "Karena itu, saya ingin melihat secara langsung sejauh mana kesiapan pengamanan yang dilakukan oleh Polres terhadap Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden," sebutnya.

Kepada seluruh polsek, Kapolda memerintahkan untuk terus berkoordinasi dengan jajarannya dalam upaya pengamanan pesta demokrasi tersebut. Sehingga pada saat hari pelaksanaannya nanti suasana kondusif dan terkendali dapat terwujud.
Terkait peresmian masjid, Kapolda berharap, rumah ibadah itu hendaknya dimanfaatkan oleh anggota untuk mendekatkan diri kepada Allah. "Manfaatkan Masjid yang telah dibangun ini sebagai tempat untuk mengabdikan diri ke pada Pencipta
Senin, 8 Juni 2009 | 02:36 WIB

Objek Wisata Liburan Sekolah Istana Siak Tetap Tujuan Utama

Objek Wisata Liburan Sekolah Istana Siak Tetap Tujuan Utama

Musim liburan sekolah sebentar lagi akan datang,,,, bagi anak sekolah atau bahkan keluarga tentu sudah merencanakan tempat berlibur untuk merifres otak kita setelah mengikuti UN, yang sangat membutuhkan ekstra keras tentunya dikarenaqkan dengan persyaratan nilai kelulusan yang begitu tinggi..nah untuk melepas semua kepenatan itu, tidak ada salahnya anda menentukan salah satu objek wisata yang ada di kabupaten Siak ini..selain anda bisa menikmati keindahan dan kemegahan Istana Siak peninggalan sejarah itu, kita juga masih bisa mencari nilai tambahan, karena di dalam istana siak memiliki benda benda langka, yang bisa anda lihat...hmm menyenagkan bukan.

Istana Siak yang merupakan peninggalan bersejarah Kerajaan Siak, sepanjang tahunnya masih menjadi objek wisata favorit masyarakat, baik wisatawan domestik maupun manca negara. Apalagi di dalam Istana Siak memiliki benda-benda langka dan konon hanya ada di dua Negara. Benda langka itu adalah jam musik komit buatan Jerman.

“Sepanjang tahun, Istana Siak masih menjadi objek wisata favorit masyarakat. Karena dalam waktu tertentu pengunjungnya mencapai lima ribu orang,” ucap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak Drs.H.Wan Bukhari sambil menunjukkan jam komit yang terdapat di ruang tengah Istana Siak.

Selain Istana ada objek wisata lain yang letaknya tidak jauh dari Istana Siak dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan beca. Objek wisata ini adalah balai kerapatan tinggi dan letaknya di pinggir Sungai Siak, tak jauh dari pelabuhan. Dulunya tempat itu digunakan oleh Raja Siak untuk menggelar persidangan, dan di ruang persidangan itu memiliki keunikan tersendiri.

Jika raja memutuskan seseorang bersalah dan dinyatakan kalah, maka yang kalah harus keluar dari ruang persidangan melalui tangga bagian kiri. Sedangkan yang menang malalui tangga istimewa, yakni tangga berputar yang saat ini juga masih berdiri kokoh.

Saat ini cukup mudah untuk menjangkau Kota Siak, dan perjalanan wisata juga tidak ada kendala. Karena sejak ada Jembatan Siak, tidak ada lagi halangan bagi pengunjung untuk datang ke Kota Siak dan bagi yang ingin menginap selama beberapa hari juga ada hotel dan penginapan murah.

Bupati Inhil Masuk Daftar Incaran Polda Riau

Permasalahan rusaknya kebun kelapa masyarakat di Dusun Gembira, Teluk Kabung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir adalah disebabkan karena serangan hama kumbang akibat tumpukan kayu PT.Arara Abadi (PT.AA).

Tembilahan - Tumpukan kayu yang dapat dikatakan adalah dari hasil Illegal Logging ini merupakan suatu keteledoran instansi yang terkait, sehingga efeknya merambah ke permasalahan yang kian kompleks.
Permasalahan tumpukan kayu tersebut karena tidak adanya tindak lanjut dalam operasional di lapangan. Sejauh ini tentu dapat dianalisis mengapa hal itu dapat terjadi , karena adanya penebangan kayu secara liar oleh pihak perusahaan. Seandainya memang ada alasan bahwa hal itu resmi, tentu ada izin dari Dinas Kehutanan serta dari Bupati Indragiri Hilir, H.Indra Mukhlis Adnan sendiri.
Dari permasalahan tersebut juga dapat dikategorikan bahwa adanya keteledoran Bupati Indragiri Hilir,H.Indra Mukhlis Adnan dalam hal ini. Karena kurangnya pertimbangan Bupati, Pemkab Inhil khususnya yang mana terkesan lebih memikirkan kepentingan sendiri tanpa mengkaji dampak terhadap masyarakat kedepannya.
Dari rangkuman Tirai Investigatif, bahwa tumpukan kayu PT.AA tersebut karena adanya permasalahan internal dalam pengusutan, yakni mandeg dip roses hukumnya. Informasi yang beredar lagi bahwa dalam hal ini masih dalam proses lelang. Sementara dari perkembangan informasi yang diterima bahwa berkas tersebut (Illegal Logging-Red) telah berada di Kejati, namun dikembalikan lagi ke Polda Riau. Pemeriksaan lebih lanjut terhalang dengan izin pemeriksaan 5 Bupati, sehingga saat ini kesannya masih tersandung.
Sementara itu, pihak Dinas Kehutanan Inhil sendiri belum bisa mengomentari hal ini karena adanya keterkaitan permasalahan. Permasalahan Illegal logging, rusaknya perkebunan kelapa masyarakat hingga penanggulangan hama tentunya dalam proses pelaksanaan seperti info yang diterima di lapangan.
Dalam hal proses pengusutan kasus illegal logging, bebarapa waktu lalu telah ditegaskan oleh Kapolda Riau, Brigjend Pol. Drs. Sutjiptadi pada pers bahwa setelah 60 hari izin yang diajukan ke Presiden tidak keluar, sesuai UU Otonomi daerah No.32 Tahun 2004, Polda Riau melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur dan Bupati. Hanya saja, sampai saat ini belum jelas kapan waktunya Gubernur dan para Bupati akan diperiksa.
Pemeriksaan Gubernur dan para Bupati ini terkait pemberian IPK yang dikeluarkan kepada Perusahaan kayu di Riau. Para pejabat itu nantinya akan diperiksa secara bergiliran, namun tidak menutup kemungkinan akan dijadikan tersangka, jika cukup bukti. Seperti yang sudah dibeberkan melalui beberapa media, Polda Riau sudah menetapkan 200 tersangka dalam kasus Illog, yang hingga kini belum jelas siapa saja 200 tersangka tersebut, seperti informasi yang dikutip Tirai Investigatif belum lama ini.
Sementara itu, dari data yang diterima Tirai Investigatif bahwa Bupati Inhil, H.Indra Mukhlis Adnan adalah salah satu yang masuk dalam daftar incaran Polda Riau. Hanya saja masih menunggu kejelasan kapan pemeriksaan itu akan dilakukan.
Bukan rahasia umum lagi, bahwa hutan di Kabupaten Indragiri Hilir luluh lantak akibat penebangan besar-besaran beberapa perusahaan kayu. Dan ini adalah hal yang telah cukup lama berlangsung di Inhil. Tentunya daerah ini telah menciptakan konglomerat-konglomerat kayu yang saat ini telah hilang entah kemana rimbanya. Dalam konteks tersebut, mereka akan dijerat dengan UU No.23 Tahun 1997 tentang lingkungan hidup dan UU No.41 Tahun 1999 Pasal 41 dan 42. (Benny Yusandra/Fadila Saputra)

Perairan Sungai Siak Menjadi Ajang Penyelundupan

Pekanbaru- Sungai Siak merupakan salah satu sungai yang cukup bersejarah di daerah ini karena merupakan salah satu pusat lalu lintas perdagangan dahulu hingga sekarang. Disamping itu, terdapat kehidupan masyarakat yang bergantung pada sungai tersebut. Tentunya, sungai Siak perlu dilestarikan dan dijaga untuk kedepannya. Namun, dibalik keheningan dan ketenangan perairan sungai siak ternyata menyimpan suatu misteri. Yakni, ditemukan suatu kegiatan yang diduga illegal.

Menurut informasi yang diterima dari masyarakat bahwa kegiatan tersebut sudah berlangsung sekitar dua tahun lalu hanya saja kurang diketahui secara umum. Terdapatnya pelabuhan liar yang dijadikan bongkar muat barang yang diduga illegal ini tercuat setelah melakukan investigasi di lapangan.

Dalam catatan Tirai Investigatif yang dikutip dari penelusuran di lapangan bahwa terdapat tiga lokasi pelabuhan liar yang dijadikan bongkar muat barang tersebut, yakni Pelabuhan Nelayan bersatu, Pelabuhan bongkar muat di areal Tenaga Sakti (TS), dan Pelabuhan bongkar muat di areal KM 16.

Pelabuhan Nelayan bersatu berdiri sekitar tahun 2004, yang dari informasi bahwa pelabuhan tersebut dikontrak oleh salah seorang perwira Polisi berpangkat Inspektur Satu (Iptu). Saat peninjauan tim Tirai Investigatif di lokasi, terdapat aktifitas bongkar muat barang sedang berlangsung.

Dari keterangan masyarakat, bahwa barang barang tersebut langsung dimuat oleh truk-truk intercooler yang telah menanti. Dan barang tersebut dikirim langsung ke Medan dan Jakarta. Barang-barang yang berupa barang-barang smokil, Elektronik, Biji Plastik, minuman, kursi roda, sepeda, makanan ringan, dan lain-lainnya diperkirakan adalah barang illegal menurut sejumlah informasi dari masyarakat.

Yang perlu dicatat adalah bahwa target kapal yang masuk perbulannya adalah sekitar 54 kapal yang tentu dapat kita bayangkan berapa milyar rupiah uang dari perdagangan tersebut. Sejauh ini belum dapat ditelusuri tentang pajak pendapatan bagi daerah dari kegiatan perdagangan di perairan sungai Siak ini karena masih memerlukan investigasi lanjutan dalam permasalahan tentang kontribusi perdagangan ini pada daerah Riau.

Belum lagi dengan kehadiran truk-truk berat menyebabkan rusaknya sejumlah ruas jalan tentunya dapat diperkirakan berapa kerugian daerah jika kegiatan tersebut tidak melalui prosedur yang syah. Masyarakat yang ditemui Tirai Investigatif di lapangan yang enggan disebutkan namanya membenarkan hal tersebut. Namun, katanya lagi bahwa Wartawan dan LSM janganlah untuk coba pergi ke lokasi tersebut karena ada semacam instruksi dari Oknum aparat untuk menghabisi bagi yang datang untuk melakukan konfirmasi, demikian seperti yang dituturkan masyarakat.

Diprediksikan bahwa Pelabuhan di perairan sungai Siak ini hanya menjadi ajang transit perdagangan illegal tersebut, karena barang-barang tersebut setelah di bongkar langsung dimuat untuk segera dikirim ke luar daerah. Tentunya ini sangat merugikan bagi Negara umumnya, dan Riau khususnya. Apalagi nominal dari kegiatan perdagangan tersebut diperkirakan mencapai milyaran Rupiah. Disisi lain, pihak yang berkompeten dalam hal ini terkesan tutup mata dan mengabaikan terhadap aktifitas yang ada di daerah tersebut.

Buktinya, kegiatan bongkar muat barang tersebut berjalan mulus dan sukses. Dan hal itu sudah berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama, dalam hal ini bisa diperkirakan berapa omzet Negara yang telah dirugikan. Yang menjadi keprihatinan masyarakat lagi bahwa dengan banyaknya kapal yang masuk dan beraktifitas di perairan sungai Siak tersebut, dapat menimbulkan abrasi. Sementara untuk penanggulangan abrasi, jangankan pihak pelabuhan, Pemerintah Daerah pun belum dapat memberikan solusi.

Masyarakat berharap agar Pemerintah turut memperhatikan masalah abrasi yang terjadi di sungai Siak ini. Diharapkan juga kepada aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti hal ini agar persepsi masyarakat selama ini terhadap kinerja aparat menjadi realistis, yakni dapat memberikan yang terbaik dalam penegakan hukum. Jika memang terdapat kegiatan yang melanggar hukum, tentunya dapat diluruskan dan ditindaklanjuti agar Daerah Riau bukan hanya jadi ajang transit bagi pendatang dan barang illegal, namun dapat memberikan kontribusi bagi daerah dan masyarakat

hoby seorang RT

Sungai Siak adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Riau. Indonesia. Sungai ini berada dalam jalur pelayaran internasional. Di hulu sungai ini terdapat pabrik-pabrik kelapa sawit yang diduga melakukan pencemaran. Sebuah jembatan, Jembatan Siak sedang dibangun untuk melintasi sungai ini, namun diprotes karena tingginya hanya 23 meter sehingga menghalangi arus lalu lintas kapal tanker.
Memelihara Buaya adalah hoby seorang RT yang berdomisili di Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Mungkin dapat dikategorikan hobi paling extreme untuk ukuran seorang RT di Indonesia. Dia menjabat sebagai ketua RT 3 di Kelurahan Limbungan Pekanbaru, entah sudah berapa lama Hobi tersebut berlangsung dan entah sampai kapan. Buktinya dua ekor buaya yang merupakan hewan paling ganas dan di paling ditakuti semua orang dengan aman berada di kandang yang berukuran 2.5 m X 3 m tersebut.


Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Wedding Bands. Powered by Blogger
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: